temen2 yang butuh materi kuliah riset operasi silahkan dunlud filenya di sini atau mau ke link sumbernya di link ini
terima kasih semoga bermanfaat
[...]

Continue

Langkah-langkah Seting Konfigurasi
Pada modul ini akan menuntun user untuk melakukan seting konfigurasi dari sebuah Router Cisco. Untuk contohnya, akan kita bahas bagaimana melakukan konfigurasi sebuah router Cisco 1700 dimana protokol yang akan kita pakai adalah IP melalui a synchronous serial line menggunakan media leased line. Asumsinya telah terdapat 2 buah router cisco 1700 yang telah terinstall hardwarenya dengan baik. Router tersebut akan menggunakan multilink Point-to-point protokol (PPP) dan menggunakan IP dinamis.
– Selanjutnya langkah-langkah dalam melakukan seting konfigurasi
sebuah cisco adalah sebagai berikut:
– Seting konfigurasi parameter global
– Seting konfigurasi keamanan
– Seting konfigurasi interface fast ethernet
– Seting konfigurasi interface serial
– Seting konfigurasi parameter routing dinamis
– Seting konfigurasi akses command-line ke router.

Seting Konfigurasi Parameter Global
Memulai seting konfigurasi router, maka harus meng-enable-kan mode konfigurasi, caranya:
Router> enable
Router #
Gunakan langkah-langkah pada tabel untuk mengkonfigurasi router untuk parameter global.

image

image

image

image

image

Verifikasi Konfigurasi yang Baru Dibuat
Setelah selesai jangan lupa segera simpan hasil seting menggunakan perintahperintah:
1700# write memory Selanjutnya untuk lebih memastikan hasil seting yang telah dibuat, maka perlu dilakukan verifikasi konfigurasi. Untuk menampilkan hasil seting dari router, dapat dilihat dengan cara sebagai berikut : 1700# show config.

Untuk memeriksa status konfigurasi yang telah dilakukan, gunakan langkah-langkah berikut ini:
! Periksa konfigurasi berdasarkan konfigurasi interface serial
! Periksa apakah "serial0 is up, line protocol is up" sebagai
berikut:
1700# show interface ser0
Serial0 is up, line protocol is up
Hardware is PowerQUICC Serial
Description: leased line to headquarters Interface is unnumbered. Using address of FastEthernet0
(110.1.1.1)
MTU 1500 bytes, BW 1544 Kbit, DLY 20000 usec, rely 255/255, load 1/255 Encapsulation PPP, loopback not set, keepalive set (10 sec) LCP Closed.

TROUBLESHOOTING

Langkah – langkah Troubleshooting :
# Pendeteksian kerusakan
# Pengalokasian pesan kerusakan
# Lanjutkan dengan perbaikan secara software atau hardware Kunci Troubleshooting
" Mencek hal-hal yang sederhana.
" Apakah Hardware atau Software yang menyebabkan masalah ?
" Apakah suatu workstation tertentu menyebabkan masalah ataukah
server ?
" Segmen manakah yang terafeksi pada jaringan itu sendiri ?
" Masalah pengkabelan.

Langkah Troubleshooting :

1. Identifikasi permasalahan secara tepat.
2. Re-create masalah
3. Isolasi penyebab.
4. Rumuskan koreksi/perbaikan.
5. Impelementasikan perbaikan
6. Test solusi.
7. Dokumentasikan masalah dan solusi
8. Beri feedback

Sumber yang membantu Troublesooter :
" File-file log, seperti Aplication Log, Security Log, System Log dan lainnya.
" Sumber manufaktur, seperti file-file readme, telephone support, technical support secara online atau pun dari CD-Rom.
" Tool hardware untuk troubleshooting, seperti cable teste, tone generator.
" Tool software untuk troubleshooting, seperti protocol analyzer, monitoring tools.

Tips Troubleshooting :
" Jangan lupakan hal-hal kecil.
" Prioritaskan masalah
" Cek konfigurasi software
" Jangan lupakan kondisi fisik device.
" Jangan lupakan masalah pengkabelan
" Cek virus


PENGETESAN KONEKSI JARINGAN
Setelah berhasil melakukan instalasi dan setting TCP/IP jaringan komputer, coba untuk melakukan troubleshooting untuk proses preventif dan represif maintenance.
1. ipconfig
Untuk mengetes apakah konfigurasi kita sudah bekerja pada komputer kita, kita dapat melihatnya dengan perintah ipconfig pada command prompt.
! Klik start – run
! Ketik cmd
! Enter
! Ketik ipconfig

Ping
Ada dua kemungkinan kesalahan yang dapat diketahui setelah menjalankan perintah ini:
! Jika paket dapat dikirimkan ke remote host dan mendapat respon, maka kemungkinan kesalahan terjadi di lapisan atas.
! Jika paket tidak dapat membuat round-trip, kemungkinan di lapisan bawah (fisik, konfigurasi) terjadi kesalahan.
Jika computer kita terhubung dengan computer tujuan, computer tujuan tersebut akan membalas ping yang kita kirim dengan aplikasi pong.
! Klik start – run
• Ketik cmd $ Enter $ ping [IP address komputer_tujuan] -t
• Atau langsung ketik : ping [IP address komputer_tujuan] -t
• Tanda -t akan melakukan proses ping secara terus menerus hingga dihentikan oleh user.


sumber : http://mandorkawat2009.wordpress.com/2009/11/02/dasar-dasar-cisco-router/

[...]

Continue

Meskipun aku bukan siapa-siapa, bukan yang sempurna

Namun percayalah hatiku milikmu

Meski seringku mengecewakanmu, maafkanlah aku

Janjiku kan setia padamu, hanyalah dirimu


Aku milikmu, kau milikku

Takkan ada yang pisahkan kita

Ini lagu kita ‘tuk selamanya

Janjiku untukmu takkan tinggalkan dirimu


Meski seringku mengecewakanmu, maafkanlah aku

Janjiku kan setia padamu, hanya dirimu


Aku milikmu, kau milikku

Takkan ada yang pisahkan kita

Ini lagu kita ‘tuk selamanya

Janjiku untukmu takkan tinggalkan dirimu


Lagu ini akan menjadi saksi

Tulusnya hatiku cintaimu ooh


Aku milikmu, kau milikku

Takkan ada yang pisahkan kita

Ini lagu kita ‘tuk selamanya oh janjiku untukmu


Aku milikmu, kau milikku

Takkan ada yang pisahkan kita

Ini lagu kita ‘tuk selamanya

Janjiku untukmu takkan tinggalkan dirimu

Janjiku untukmu takkan tinggalkan dirimu

Takkan tinggalkan dirimu



Koleksi Vidi Aldiano yang lain.
Mp3 Download & Lirik Lagu Vidi Aldiano – Lagu Kita
Gambar Artis Indonesia
[...]

Continue

Buat temen - temen yang pengen berlatih flash dari file swf yang udah jadi, ni ada aplikasinya yang buat bongkar swf file jadi fla. klik link
Semoga bermanfaat.
[...]

Continue

Siklus Kehidupan database (DBLC)
DBLC singkatan Siklus Hidup database. Siklus hidup database adalah pemeriksaan sejarah database. Seperti banyak hal yang melibatkan teknologi, database memiliki siklus hidup yang terkait untuk itu. Database perlu berubah seiring dengan kebutuhan teknologi dan bisnis agar bisnis untuk berkembang dan tetap kompetitif.
Ada enam fase dalam siklus hidup database dan mereka (dalam urutan): studi awal, desain, implementasi dan loading, pengujian dan evaluasi, operasi, dan pemeliharaan dan evolusi. Setiap fase selesai dan siklus hidup bergerak ke tahap berikutnya. Studi awal dan fase pemeliharaan dan evolusi secara khusus terkait &nbs; Ketika database berada dalam tahap pemeliharaan dan evolusi, hal itu dapat ditentukan bahwa perusahaan ingin melihat ke dalam perubahan database.. Perusahaan kemudian akan bergerak keluar dari fase pemeliharaan dan evolusi dan kembali ke titik awal dari studi awal. Mari kita lihat rincian masing-masing fase:

· Studi Awal: Tujuan dari fase ini pada dasarnya adalah untuk memahami bagaimana perusahaan bekerja, apa masalah dan pengguna keterbatasan miliki, apa yang perusahaan ingin dicapai, dan untuk menentukan lingkup dan batas-batas proyek. Ruang lingkup dan batas-batas penting untuk memastikan database dibuat persis seperti yang ditentukan.

· Desain: Desainer menciptakan struktur data abstrak yang mencoba untuk model objek dunia nyata dengan menciptakan sebuah desain konseptual. Desainer harus mempertimbangkan pandangan pengguna akhir, menentukan entitas, atribut, hubungan, mengidentifikasi proses dan persyaratan akses. Perangkat lunak DBMS yang dipilih. Desain konseptual ini kemudian diterjemahkan ke dalam desain logis, yang tergantung DBMS. Desain fisik database adalah langkah terakhir. Ini adalah proses memilih perangkat keras yang akan digunakan dalam database itu sendiri.

Pelaksanaan dan Pemuatan: Pada tahap ini, perangkat lunak DBMS terinstal, database (s) yang diproduksi dan data dimasukkan ke dalam tabel database. Fase ini juga DBLC mensyaratkan bahwa kinerja database dievaluasi, standar keamanan yang didirikan, backup dan pemulihan prosedur diletakkan di tempat, penegakan integritas data. Akhirnya, database administrator harus memastikan bahwa standar perusahaan sedang diikuti dengan menerapkan dan menegakkan mereka dalam database.

· Pengujian dan Evaluasi: Fase ini mensyaratkan bahwa database diuji lagi untuk kinerja. Hal ini diuji selama Pelaksanaan dan Pemuatan, bagaimanapun, ia diuji lagi dan fine-tuned. Pengujian juga mensyaratkan bahwa administrator juga tes viral integritas, keamanan dan multi-user.

· Operasi: Pada dasarnya pada titik ini, database sepenuhnya fungsional. Pengguna yang diizinkan untuk sepenuhnya menggunakan sistem dan melaporkan masalah. Setiap masalah diselesaikan sesuai tingkat keparahan.

Pemeliharaan dan Evolusi: Ini mungkin fase terpanjang DBLC tersebut. Selama kehidupan database, database administrator harus melakukan backup, pemulihan, meningkatkan kinerja, menambahkan entitas dan atribut, menambah / mengubah akses user, dan menjaga keamanan dan integritas.
[...]

Continue